BUDAYA MANDIRI

Perkembangan suatu bangsa sebagaimana kita ketahui tidak pernah dan bisa dilepas dari budaya yang dianut. Sebagai sebuah komunitas dunia tiap-tiap bangsa memiliki cara pandang, sikap hidup dan nilai-nilai yang dianut. Dari sini muncullah apa yang disebut dengan budaya. Bagaimana sebuah kelompok manusia sebagai bangsa membangun budaya yang dimiliki hingga menjadi nilai positif bagi diri mereka maka disinilah arti penting sebuah budaya.

Kita sering mendengar orang berpidato dengan berapi-api mengatakan kita tolak impor budaya asing dan mari hargai budaya kita sendiri. Saya sering berpikir budaya apakah yang kita miliki ? Dan apa alasan untuk menolak budaya asing. Saya sering mendengar bahwa kondisi Indonesia yang carut marut saat ini karena kita tidak menghargai budaya sendiri. Budaya manakah yang dihargai dan yang tidak dihargai. Kalau kita senang main hakim sendiri, mengambil atau memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi , senang diagung-agungkan, senang berbangga-bangga dan tidak malu melakukan kesalahan atau kecurangan apakah itu semua mau dipertahankan dan dihargai. Bahkan pernah ada wapres di negeri ini yang mengatakan bahwa mengundurkan diri bukan budaya bangsa Indonesia. Apakah ini bukan budaya berpikir yang keliru.

Yang saya khawatirkan adalah kita tidak memiliki batasan yang jelas antara produk budaya dan budaya itu sendiri. Kita berkata tolak budaya asing , tapi kita senang mengimpor produk budaya asing (kendaraan , teknologi dan produk lainnya ). Saya teringat pesan pendahulu kita bahwa jika kita ingin maju dan berkembang maka kita harus bisa melakukan 3 hal yaitu : Niteni (memperhatikan), Nirokake ( meniru) , Nambahi ( menginovasi ). Pesan ini mengandung makna bahwa kita harus mempelajari, meniru dan menginovasi budaya-budaya bangsa yang lebih maju agar kitapun ikut maju. Mari kita impor budaya asing , kita inovasi dan kita buat produk budaya kita lalu kita ekspor ke mereka agar mereka bangga bahwa selera ( baca : budaya ) mereka menjadi kenyataan. Bangsa Jepang telah jauh lebih dulu melakukan hal ini sehingga mereka mampu merebut pasar Eropa dan Amerika. Tidak usah merasa malu jika kita harus meniru budaya samurai yang dimiliki bangsa Jepang , atau budaya Wild West yang dimiliki orang Amerika toh budaya ( konsep moral ) tersebut terbukti mampu membentuk karakter bangsa yang kuat dan gigih , rasa malu yang tinggi dan kreatif. Ini penting untuk membentuk karakter bangsa agar kita tidak menjadi bangsa yang hanya pandai mematut-matut diri , senang dipuji tetapi menyukai kekerasan dan tidak bermalu.

Menjadi bangsa yang mandiri harus dimulai dari budaya mandiri. Yang dimaksud disini adalah tumbuhnya konsep berpikir mandiri oleh tiap-tiap warga negara yang sama sekali bebas dari ketergantungan apakah itu fasilitas , kemudahan ataupun penunjang. Dan konsep moral ini tidak bisa tumbuh jika masyarakat kita masih senang memelihara primordialisme , feodalisme dan nepotis. Mari kita tumbuhkan budaya malu , tidak segan dikritik , tidak terikat pada kesukuan dan lebih mencintai kebersamaan sebagai orang Indonesia. Tidak senang dipuji dan dikultuskan apalagi mencari pujian dan tidak merasa bangga sebagai orang Jawa, Minang, Aceh , Papua , Madura atau lainnya. Tetapi lebih bangga sebagai Orang Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa Untuk Menjadi Pribadi Yang Bertakwa (Kajian 6)

PANCASILA - Dasar & Falsafah Negara

AL FATIHAH